Halaman

    Social Items

Sebelumnya, saya mengucapkan "turut berduka cita atas kejadian yang menimpa saudara kita (AY) di Pontianak".
Akhir-akhir ini dunia maya diramikan dengan tagar , hal tersebut seiring dengan viralnya kasus penganiyaan dan pengoroyokan yang dilakukan oleh beberapa orang siswi SMA di kota Pontianak, yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka sampai mengalami trauma yang sangat berat sehingga dilarikan ke rumah sakit.

👉yuk ikut isi petisi di plat form berikut ini www.change.org👈

Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswa SMA di Pontianak. Berawal dari Masalah Asmara dan Celoteh di Facebook.

Seorang siswi SMP berinisial AU menjadi korban pengeroyokan 12 siswa SMA.

Siswi SMP yang baru berusia 14 tahun itu kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
Kasus pengeroyokan siswi SMP itu juga telah ditangani pihak kepolisian setempat dan terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya.

Kita baru saja mendapatkan limpahan berkasnya," ucap Nurhasah saat diwawancarai, Senin (8/4/2019).

Lanjut disampaikannya dalam proses pengembangan kasus ini akan memanggil pihak orangtua korban.

"Kita akan panggil orangtua korban," pungkas Inayatun.

Saat ini korban pengeroyokan yang merupakan siswi SMP tengah mendapatkan perawatan intensif.

Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiology, Rumah Sakit Mitra Medika, Senin (8/4/2019).

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta pihak kepolisian dan dinas pendidikan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian kekerasan antar sesama pelajar ini.

Ini merupakan preseden buruk terhadap dunia pendidikan yang ada di Kota Pontianak.

Terduga pengeroyok diduga 12 siswa yang berasal dari berbagai SMA di Kota Pontianak

Bahkan saat ini, tengah dilakukan pemeriksaan bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.

👉yuk ikut isi petisi di plat form berikut ini www.change.org👈

KRONOLOGI

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar menggelar konferensi pers terkait persoalan yang tengah menjadi perbincangan khalayak ramai tentang penganiayaan yang dilakukan oleh 12 pelajar dari berbagai SMA terhadap seorang siswi SMP 17 Pontianak.

PPAD selaku lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak akan memberikan pendampingan baik pada korban maupun pada pelaku.

Wakil Ketua KPPAD, Tumbur Manalu yang hadir saat konferensi pers menceritakan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.

Tumbur Manalu menjelaskan, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP tersebut dua pekan lalu.

"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019) namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan ke Polsek Pontianak Selatan. Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ucap Manalu saat memberikan keterangan di Kantor KPPAD, Senin (8/4/2019).

Ia menjelaskan korban tidak melapor karena mendapat ancaman dari pelaku, pelaku mengancam akan berbuat lebih kejam lagi apabila korban melaporkan pada orangtua.

Korban merasa terintimiddasi sehingga tak berani melapor, namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi di Polsek Pontianak Selatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," tambahnya.

Tumbur Manalu menceritakan kronologi awalnya terjadinya pengeroyokan secara brutal dari 12 siswa SMA terhadap siswi SMP tersebut dari penjemputan yang dilakukan para pelaku terhadap korban di rumahnya.

"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu. Sebetulnya aktor utama tiga orang dan sisanya membantu," ucap Manalu.

 Korban dijemput dengan alasan ada yang mau disampaikan dan diomongkan.

Jadi dengan seperti itu, korban bersedia ikut bersama pelaku dan dibawa ke Jalan Sulawesi.

Pada saat penjemputan korban tidak menyadari, dirinya akan dianiaya.

Sebab dia dijemput dengan alasan mau ngobrol.

"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang sehingga total ada 12 orang," katanya.

Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.

Sebetulnya, berdasarkan hasil yang didapatkan KPPAD, target pelaku bukanlah korban yang saat ini. Tapi kakak sepupu korban.

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini.

Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," tambahnya.

Keluarga Korban Bungkam

Sementara itu, keluarga korban penganiayaan yang dilakukan 12 siswa SMA, memilih bungkam ketika akan dikonfirmasi Tribun Pontianak.

Korban berinisial AU (14) saat ini mengalami perawatan intensif disebuah rumah sakit swasta di Kota Pontianak, ia mengalami trauma naik fisik maupum pisikologis.

Ia juga dirujuk pada Rumah Sakit Mitra Medika untuk menjalani rontgen untuk memeriksa tengkoran kepala karena dibenturkan pada aspal dan trauma bagian dada akibat mengalami aniaya.

Namun pihak keluarga memilih bungkam terhadap kasus yang dialami UA.

Setelah melakukan pemeriksaan tengkorak kepala da Dada, ia dibawa kembali ke RS tepat ia dirawat secara intensif.

Sumber : www.change.org

"MIRIS" Berikut Fakta Terbaru dari Kasus Bullying Audrey yang Bikin Hati Terenyuh!

Bukan rahasia lagi kalau di era milenial ini internet sudah jadi kebutuhan kita selain makan dan minum guys. Tak hanya sebagai kebutuhan, tapi juga sudah menjadi sebuah fashion yang melekat di era milenial ini. Tentunya ini bukanlah hal yang mengejutkan, Kalu kita melihat zaman yang terus berkembang dengan pesat.

Di era milenial ini, semua orang mendambakan suatu hal yang serba canggih, instan dan serba cepat. Oleh karena itu, negara-negara di dunia ini saling berlomba-lomba meningkatkan kapasitas teknologi untuk jadi yang terbaik. Salah satunya saling berlomba-lomba meningkatkan kualitas internet, demi memenuhi kebutuhan warganya yang semakin hari semakin meningkat.

Diambil dari data CupoNation, berikut ini daftar Negara dengan Internet tercepat di Asia Tenggara

Picture Source of Google
1. Singapura
Kecepatan download 197,04 Mbps
Kecepatan upload 201,76 Mbps

Picture Source of Google
2. Malaysia
Kecepatan download 70,1 8Mbps
Kecepatan upload 44,5 Mbps

Picture Source of Google
3. Thailand
Kecepatan download 59,61 Mbps
Kecepatan upload 33,62 Mbps

Picture Source of Google
4. Vietnam
Kecepatan download 27,21 Mbps
Kecepatan upload 27,07 Mbps

Picture Source of Google
5. Laos
Kecepatan download 22,09 Mbps
Kecepatan upload 22,03 Mbps

Picture Source of Google
6. Filipina
Kecepatan download 19,13 Mbps
Kecepatan upload 17,02 Mbps

Picture Source of Google
7. Brunei
Kecepatan download 16,96 Mbps
Kecepatan upload 10,75 Mbps

Picture Source of Google
8. Kamboja
Kecepatan download 16,60 Mbps
Kecepatan upload 17,53 Mbps

Picture Source of Google
9. Indonesia
Kecepatan download 16,43 Mbps
Kecepatan upload 9,68 Mbps

Picture Source of Google
10. Myanmar
Kecepatan download 16,34 Mbps
Kecepatan upload 11,13 Mbps

Gimana nih tanggapan kalian setelah tau kalau Indonesia ada di posisi ke 9? Perlu ditingkatin lagi gak nih kecepatan internet di Indonesia?

Merasa Internet Lemot? Ternyata Cuman Segini Kecepatan Internet di Indonesia...

Tetap Segar Saat Berpuasa? Begini Caranya...

Hallo, apakabar guys? Lama rasanya saya tidak menyapa kalian.   J Tidak terasa kita sudah bertemu kembali dengan bulan yang penuh d...