Lafadz Tauhid Itu Milik Kita
Alasan bisa dibuat, pembenaran bisa direka, tapi yang terlihat di penggalan video itu sudah jelas, kebencian yang membuncah saat membakar bendera tauhid itu.
Saya yakin seyakin-yakinnya, bahwa tak mungkin ada Muslim yang membenci kalimat tauhid. Oknum-oknum Banser mustahil membenci syahadatnya sendiri.
Sebab provokasi, penyesatan opini, dan godaan syaitan, mereka jadi sangat membenci HTI dan apapun yang dikira sebagai identitas, lambang dan atributnya.
Kesalahan terbesarnya adalah, menganggap bendera tauhid sebagai bendera HTI, padahal HTI tak pernah sampaikan "ini bendera kami", itu masalahnya.
Bahkan sejak awalnya, bendera ini diperkenalkan "Bendera Rasulullah", dan sedari dulu kalimat ini ada di hati dan jiwa Muslim, sejak Rasulullah.
HTI sendiri bukan apa-apa, tak bergabung dengannya tak dosa, tidak dihaditskan Nabi, tak masuk Al-Qur'an, andai HTI tak pernah ada, tak mengurangi hebatnya Islam.
Tapi tauhid, syahadatain, andai tak ada, maka tak ada dunia. Andai tak mewujud dalam hati, jiwa, lisan dan amalan, maka tak ada keselamatan dunia-akhirat.
Maka mengapa harus dibakar? Dengan bangga sambil bernyanyi? Untuk apa membawa-bawa merah putih yang dikibarkan ketika membakar? Ingin jumawa?
Bukannya sadar, malah menambah provokasi. Bukannya mohon ampun ke Allah dan meminta maaf, malah keras kepala menantang, merasa paling benar.
Tapi hebatnya, mereka selalu bisa punya alasan untuk membiarkan pawai bendera Israel di Indonesia, tak pernah juga kita melihat mereka upload bakar bendera PKI.
Sekarang hadapilah amarah ummat, sebab ini bukan lagi soalan HTI, tapi semua yang mencinta kalimat tauhid itu melebihi apapun yang mereka miliki di dunia.
Kami tak membenci Banser, apalagi Nahdhiyin. Kami cinta pada mereka, sayang pada mereka, dan berharap semoga ada diantara mereka pemberani yang salih.
Sebab jalan seperti ini hanya menuju pada perpecahan ummat, dan jumawa hanya mengantarkan kehinaan di akhirat, semoga Allah lindungi kita semuanya.
Source Of Ust. Felix Siauw
No comments